Judul : Oleh Oleh Khas Semarang Jaman Jadoel Terlaris
link : Oleh Oleh Khas Semarang Jaman Jadoel Terlaris
Oleh Oleh Khas Semarang Jaman Jadoel Terlaris
Sumber :Instagram/LumpiaSemarang_Mini |
Semarang memang selalu unik untuk dikunjungi, selain bangunan bangunan tua warisan belanda yang masih lestari hingga sekarang. Semarang juga dikenal dengan oleh oleh khasnya yang merupakan kuliner jadoel tapi tetap diburu wisatawan saat berkunjung di semarang.
Oleh oleh khas semarang jaman jadoel merupakan warisan turun temurun yang dilestarikan para penerusnya menjadi cirikhas semarang. Oleh oleh khas semarang menjadi identitas pengingat nostalgia para pelancong ketika berkunjung ke semarang dengan cita rasa khas asli yang hanya ditemukan disemarang.
Berikut oleh oleh khas semarang jaman jadoel yang selalu jadi barang buruan ketika wisatawan berkunjung ke semarang. Bahkan diibaratkan belum lengkap di semarang kalau belum berburu oleh oleh khas semarang.
Sumber :Instagram/LumpiaSemarang_Mini |
Pencipta lumpia pertama kali dari perpaduan keturunan Tionghoa-Indonesia yang pertama kali diracik oleh Tjoe Tan Yoe pada abad 19. lumpia yang berasal dari bahasa Tionghoa Lun atau Lum yang artinya lunak dan lembut,Pia dalam dialek Hokkian artinya Kue. Orang semarang dengan logat jawanya menamainya lumpiyah.
Lumpia semarang merupakan sejenis rollade yang berisi rebung, telur, daging ayam dan udang. Lumpia merupakan resep turun temurun yang merupakan racikan masakan perpaduan khas Tionghoa -Indonesia.
Ada beberapa sentra Lumpia semarang yang merupakan keturunan langsung dari pencipta lumpia Tjoa Thay Yoe. Yang paling banyak diekspos media adalah lumpia yang ada di gang lombok samping klenteng pemiliknya bernama Siem Swie Kiem. Sedangkan yang di Jalan pemuda dengan pemilik Alm Siem Swie Hie dan yang di jalan mataram Siem Hwa Nio.
Rata rata lumpia semarang dijual pada sentra oleh oleh dengan harga kisaran Rp 9 ribu hingga Rp 12 ribu. Lumpia semarang merupakan produk terlaris yang paling diburu wisatawan.
2. Roti Ganjal Rel
Sumber : Instagram/f3ls.tastebuds |
Roti ganjalan rel dinamai demikian karena seperti bantalan rel, roti yang bernama lain roti gambang. Roti ganjal rel merupakan roti yang berbahan baku tepung tapioka, air nira, kayu manis,santan dan taburan mijen.
Biasanya roti ganjal rel selalu wajib ada pada momen dugderan saat pawai semarangan, atau momen menyambut awal puasa. Biasanya masjid kauman semarang selalu bikin dalam jumlah banyak saat dugderan untuk dibagikan pada masyarakat semarang. Roti ganjal rel biasanya dijual dengan bandrol kisaran Rp 20 ribu perkotak.
3. Bandeng Presto
Sumber : Instagram/BandengJuwana |
Hanna Budimulya pencetus pertama
bandeng presto sekitar tahun 1977. Pada saat itu tujuan awalnya cuma ingin menambah penghasilan karena faktor himpitan ekonomi, akhirnya dicobalah resep bandeng presto hingga akhirnya dikenal hingga sekarang. Hanna budimulya merupakan perempuan asli pati yang akhirnya tinggal di Jl pandanaran 57 semarang ikut suami yang sekarang jadi sentra outlet bandeng presto yang selalu didatangi wisatawan lokal atau luar kota untuk berburu oleh oleh khas semarang.
Bandeng presto merupakan ikan tambak yang dimasak dengan cara dipresto sehingga hasilnya durinya jadi lunak. Sekarang Bandeng juwana memiliki dua outlet yang bisa dikunjungi yaitu di jl Pamularsih 70 semarang dan Jl Pandanaran 57 Semarang sebagai sentranya. Harga bandeng presto sangat variatif untuk isi 5 sampai 6 ekor harganya Rp 64 ribu, untuk ukuran sedang muat 4 ekor harganya Rp 67 ribu dan ukuran besar muat 3 ekor harganya Rp 71 ribu
4. Wingko Babad
Sumber Foto : Instagram /Shinta_roti |
Wingko Babad sebenarnya bukan asli semarang tapi merupakan asli daerah Babad Lamongan. Awalnya Loe Lan Hwa -The Ek Tjong (D Mulyono) tahun 1946 hijrah dari Babad lamongan ke Semarang efek kerusuhan yang ada di beberapa kota saat itu. Saat hijrah di semarang mereka memasarkan wingko yang diproduksi orang tuanya di Babad bernama Loe Soe Siang. Ternyata responnya cukup luar biasa saat mereka menjajakan di stasiun kereta api dan disekitar semarang yang ujungnya menjadi cirikhas Semarang.
Loe Soe Siang yang memproduksi pertama kali dengan mendirikan pabrik wingko yang dikelola anaknya yang sulung Loe Lan Ing.
Untuk outlet wingko yang dikelola Loe Lan Hwa bermerk dagang Kereta Api. Wingko babad memiliki paduan bahan Ketan, Kelapa muda, garam dan gula. Harga yang dibandrol untuk rasa original Rp 46 ribu perdus isi 20 ,rasa durian Rp 62 ribu dan untuk rasa campur Rp 54 ribu.
Demikian ulasan oleh oleh khas semarang semoga bermanfaat sebagai rujukan saat ke kesemarang
Demikianlah Artikel Oleh Oleh Khas Semarang Jaman Jadoel Terlaris
Sekianlah artikel Oleh Oleh Khas Semarang Jaman Jadoel Terlaris kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Oleh Oleh Khas Semarang Jaman Jadoel Terlaris dengan alamat link https://re-plye2021-1.blogspot.com/2020/01/oleh-oleh-khas-semarang-jaman-jadoel.html
Posting Komentar
Posting Komentar