Ad Unit (Iklan) BIG

11 Kegagalan Calon Petahana Memimpin Demak,Saat Tepat Cabut Mandat

Posting Komentar
11 Kegagalan Calon Petahana Memimpin Demak,Saat Tepat Cabut Mandat - Hallo sahabat Update 2021, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul 11 Kegagalan Calon Petahana Memimpin Demak,Saat Tepat Cabut Mandat, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Hot News, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : 11 Kegagalan Calon Petahana Memimpin Demak,Saat Tepat Cabut Mandat
link : 11 Kegagalan Calon Petahana Memimpin Demak,Saat Tepat Cabut Mandat

Baca juga


11 Kegagalan Calon Petahana Memimpin Demak,Saat Tepat Cabut Mandat


Pilkada adalah sarana evaluasi kepemimpinan lima tahunan. Bagi para petahana yang mencalonkan lagi akan diblejeti berbagai kegagalan memimpin saat memberanikan diri calon lagi, jika dirasa banyak gagalnya maka layak bagi rakyat untuk memutuskan cabut mandat politiknya.Menyikapi hal tersebut hasil aspirasi masyarakat demak terdapat 11 kegagalan calon petahana (Wakil Bupati)  dalam memimpin demak. 

Pilkada demak 2020 adalah momentum bagi rakyat demak mengevaluasi calon petahana yang hendak calon lagi namun faktanya minim prestasi dalam memajukan demak.

Ada berbagai catatan penting yang mendasari suara rakyat menyatakan bahwa kandidat calon petahana dianggap sebagai produk gagal maka tidak layak untuk didukung lagi, bahkan sudah saatnya lewat momentum pilkada demak 2020 sebagai sarana cabut mandat politik terhadap petahana yang minim prestasi.

Berikut gambaran 11 kegagalan calon petahana dalam memimpin demak yang sangat tidak layak jika memaksakan diri untuk mencalonkan diri lagi. 

1. Program smart city gagal total


Tolok ukur kegagalan dari program smart city sangat jelas karena hingga akhir periode dari calon petahana, tidak ada hasil kinerja yang menunjukkan program smart city berjalan lancar bahkan untuk mengurus berbagai keperluan kependudukan masih dirasakan kebingungan oleh rakyat. 

Kerangka acuan smart city tidak terbangun dengan baik bahkan sejak awal sangat minim sosialisasi dan bahkan terkesan lebih mencerminkan kota yang tidak smart.Tidak ada tanda tanda yang menunjukkan gambaran keberhasilan dari program Demak smart city. 

2. Jalan demak banyak yang berlubang 


Kekacauan demak kian menjadi ketika pemkab demak gagal menghadirkan kenyamanan bagi warganya, akses mobilitas jalan rakyat banyak yang berlubang sehingga terlalu beresiko bagi rakyat saat beraktivitas didemak. 

Proses perawatan jalan yang setengah hati adalah bukti konkret kegagalan calon petahana sebagai pemangku kepentingan tidak mampu mengelola demak dengan baik bahkan terkesan mengabaikan aspirasi rakyat. 

3.Penanganan rob sayung dan bonang gagal total 


Pemkab demak dinilai melakukan pembiaran terhadap penanganan rob sayung dan bonang. Bahkan terkesan rakyat sayung dan bonang dibiarkan memikirkan nasibnya sendiri tanpa adanya hadirnya pemkab demak dalam memberi solusi persoalan rob di sayung dan bonang. 

Bahkan rakyat demak harus mengadu ke presiden jokowi agar rob sayung dan bonang mampu dicarikan solusi karena pemkab demak dianggap sudah tidak mampu alias minim terobosan dalam memberi solusi masalah rob di sayung dan bonang. 

4. Karaoke demak merajalela tapi pemkab demak galau


Kurang tegasnya pemkab demak dalam menangani karaoke plus plus membuat rakyat demak ingin berteriak bahkan pemkab terkesan cuci tangan dengan maraknya karaoke plus plus kawasan lingkar dan stasiun yang dibekingi orang kuat di demak. 

Pemkab demak dinilai terlalu galau dalam menertibkan tempat karaoke plus plus yang ada didemak karena bekingnya merupakan kongsi dari calon petahana, sehingga ketidaktegasan muncul dalam kebijakan pemkab demak. Bahkan sekarang karaoke tumbuh subur ada didemak karena pemkab demak sudah tidak punya nyali lagi. 

5. Lampu jalan tidak terkelola dengan baik

Lagi lagi rakyat demak dibuat tidak nyaman dari hasil kinerja calon petahana yang memaksakan diri maju lagi, lampu jalan yang sangat vital bagi mobilitas rakyat saat malam hari banyak yang mati sehingga tingkat resiko kecelakaan dan kejahatan malam meningkat efek pengelolaan demak yang setengah hati. 

Lampu jalan banyak yang padam terutama untuk area area yang jauh dari pusat kota yang terkesan terjadi pembiaran terhadap berbagai teriakan warga. 

6. Bantaran Kali tidak terkelola dengan baik


Demak selalu dikenal perilaku buruk dari berbagai aktivitas mandi,cuci dan kakus di bantaran kali ,bahkan perilaku ini sudah jadi bahan pergunjingan yang memalukan bagi rakyat demak. Ada kesan pemkab demak tanpa solusi dalam merubah perilaku masyarakat disekitaran bantaran kali. 

Citra demak kian terpuruk ketika pemkab demak tidak mampu merubah kebiasaan buruk warga bantaran kali yang masih beraktivitas MCK dibantaran kali.Ditambah lagi bantaran kali banyak yang mengalami pendangkalan, banyak sampah efek pengelolaan pemkab demak yang buruk. 

7. Pengelolaan anggaran Pemkab yang buruk

Pemkab demak dinilai punya andil terhadap prioritas anggaran yang tidak terarah, efek dari transparansi anggaran yang diragukan membuat demak mengalami kemandegan kemajuan dibanding tiga daerah sekelilingnya. Demak mengalami kebingungan arah anggaran satu sisi ingin wujudkan prioritas pembangunan namun disisi yang lain pendiktean terhadap proyek anggaran membuat pemkab demak tidak berkutik. 

Pemkab demak dianggap tidak memberikan transparansi dalam proses anggaran bahkan terkesan anggaran sudah diplot sesuai pesanan yang ujungnya demak mengalami stagnasi pembangunan.

8.Pedagang pasar kian menjerit tanpa solusi


Pedagang pasar terus menjerit dengan berbagai kebijakan pemkab demak yang tidak tentu arah. Ditengah mulai Sepinya pembeli efek corona membuat pedagang pasar ibarat sudah jatuh tertimpa tangga. 

Penanganan pengelolaan pasar yang memburuk membuat para pedagang galau dengan berbagai kebijakan pemkab demak. 

9.Pengelolaan UMKM yang setengah hati


Umkm merupakan penopang terbaik ekonomi lokal, namun melihat kondisi demak dalam beberapa tahun terakhir terjadi pembiaran terhadap produktifitas UMKM sehingga bikin usahanya tidak mampu terkelola dengan baik. 

Pendampingan terhadap UMKM yang kurang membuat usaha ekonomi kerakyatan harus berdikari sendiri. Banyak UMKM gulung tikar efek tidak ada pendampingan dari pemkab demak. 

10. Potensi olahraga demak mengalami kemunduran


Potensi olahraga yang harusnya bisa lebih berkembang ternyata efek pengelolaan yang buruk potensi olahraga demak mengalami kemunduran. Potensi pemuda sebagai pembangkit kemajuan olahraga tidak didukung dengan baik lewat kebijakan pemkab demak. 

Potensi olahraga dari cabang favorit seperti sepakbola, basket, bulutangkis hingga volly tidak mampu didorong untuk lebih optimal prestasinya. 

11. Cara menangani corona yang buruk bikin rakyat menjerit


Cara pemkab demak menangani corona membuat rakyat demak kian menjerit. Calon petahana sebagai pemangku kepentingan telah gagal menangani corona di demak, bahkan sekarang demak sudah jadi zona merah penanganan corona. 

Efek berbagai blunder penanganan corona yang buruk membuat rakyat demak banyak yang mati imbas corona, sedangkan para usaha kecil juga ikut kena imbasnya. 

Demikian ulasan kami tentang berbagai kegagalan calon petahana (Wakil bupati) dalam memimpin demak maka layak jadi bahan renungan bagi rakyat demak saatnya cabut mandat petahana demi pembaharuan demak. 

Jangan paksakan pemimpin minim prestasi hanya demi nuruti kemauan dinasti londo ireng, karena yang kena imbasnya demak secara keseluruhan. Renungkanlah






Demikianlah Artikel 11 Kegagalan Calon Petahana Memimpin Demak,Saat Tepat Cabut Mandat

Sekianlah artikel 11 Kegagalan Calon Petahana Memimpin Demak,Saat Tepat Cabut Mandat kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel 11 Kegagalan Calon Petahana Memimpin Demak,Saat Tepat Cabut Mandat dengan alamat link https://re-plye2021-1.blogspot.com/2020/09/11-kegagalan-calon-petahana-memimpin.html

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter