Ad Unit (Iklan) BIG

Menelisik Kesiapan Kota Semarang Sebagai Kota Tangguh

Posting Komentar
Menelisik Kesiapan Kota Semarang Sebagai Kota Tangguh - Hallo sahabat Update 2021, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Menelisik Kesiapan Kota Semarang Sebagai Kota Tangguh , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Kebencanaan, Artikel Kenal Kota, Artikel Urban Planning, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Menelisik Kesiapan Kota Semarang Sebagai Kota Tangguh
link : Menelisik Kesiapan Kota Semarang Sebagai Kota Tangguh

Baca juga


Menelisik Kesiapan Kota Semarang Sebagai Kota Tangguh


Hallo sobat planner ! Akhir – akhir ini sering banget terjadi bencana alam maupun non alam yang melanda bumi kita tercinta. Disadari atau tidak hal ini merupakan representasi keadaan bumi yang sebenarnya sudah tua. Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan strategi untuk meminimalisir dampak bencana yang sewaktu – waktu terjadi. 

Salah satu strateginya ialah dengan menerapkan konsep resilient city. Konsep ini dirasa cukup baik untuk menghadapi berbagai tantangan dan ancaman yang melanda perkotaan sehingga dapat pulih dan berkembang lebih baik.

Jadi, kali ini Jendela Kota akan membahas tentang kesiapan kota sebagai kota tangguh dengan studi kasus Kota Semarang. Sobat planner juga bisa ikutan beropini dengan share di kolom komentar ya!

Transformasi Kota Semarang

Gambaran kawasan pesisir Semarang


Kota Semarang merupakan salah satu kota di Indonesia yang letaknya dekat dengan pesisir pantai sehingga tumbuh menjadi kota pesisir. Proses sedimentasi yang terjadi terus menerus menyebabkan kawasan pesisir semakin menjorok ke laut. Hal ini tentunya menjadi sebuah ancaman sekaligus tantangan bagi kota pesisir baik di masa sekarang maupun di masa mendatang. 

Disisi lain, kawasan pesisir Kota Semarang mengalami penurunan muka air tanah sebesar 5cm hingga 13 cm/tahun karena adanya eksploitasi air tanah secara tidak terkendali. Terjadinya fenomena tersebut sebagai akibat dari meningkatnya jumlah penduduk dan kawasan terbangun di Kota Semarang. Sementara itu, kawasan pesisir Kota Semarang juga mengalami kenaikan muka air laut yang mencapai 12,83 mm/tahun. 


Adanya degradasi lingkungan di kawasan pesisir Kota Semarang menyebabkan tantangan dan guncangan mudah merubah struktur perkotaan secara berkala. Tantangan tersebut berupa banjir rob yang hampir setiap tahunnya menerpa kawasan pesisir Kota Semarang. Maka dari itu, masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir mencoba beradaptasi dengan meninggikan pondasi rumah mereka.

Strategi Semarang Tangguh

Foto udara Kota Semarang


Kota Semarang termasuk dalam 100 RC (Resilient City) yang tentunya akan membuka peluang untuk berkolaborasi dengan kota – kota dan lembaga lain yang tergabung dalam 100 RC (Resilient City). Dokumen perencanaan Kota Semarang yang meliputi RPJP dan RPJM juga telah mengakomodasi bagaimana penanganan kebencanaan yang ada. 

Strategi “Semarang Tangguh” merupakan sebuah agenda bersama yang dihadirkan oleh pemerintah kota dengan melibatkan masyarakat untuk turut berpartisipasi aktif terutama dalam kesiapsiagaan terhadap kebencanaan. Adapun strategi tersebut meliputi : air dan energi yang berkelanjutan, peluang ekonomi baru, kesiapsiagaan bencana dan wabah penyakit, transparansi informasi public, dan SDM berdaya saing.

Proyek Tol Tanggul Semarang – Demak

Gambaran proyek tol tanggul Semarang - Demak

Megaproyek Tol Semarang-Demak menjadi salah satu proyek prestisius pertama di Indonesia yang memiliki peran ganda sebagai jalan tol sekaligus berfungsi sebagai tanggul laut. Dari sisi lingkungan, pembangunan jalan tol ini dimaksudkan sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas lingkungan atau environmental remediation kawasan pesisir Semarang-Demak yang sering terendam banjir rob.

Bersumber dari Kementerian PUPR, dapat diketahui rincian panjang tol tersebut meliputi rencana jalan nasional sepanjang 9,5 km , rencana jalan tol sepanjang 12,5 km, dan tanggul laut sepanjang 8 km ini membutuhkan anggaran sebesar Rp 18 triliun dan rencananya akan beroperasi penuh pada tahun 2022.

Perlunya Sebuah Terobosan

Dalam mewujudkan tatanan kota yang tangguh dan berkelanjutan diperlukan suatu terobosan baru yang mampu merespon tantangan perkembangan zaman. Maka dari itu, sebagai seorang planner harus mampu mengidentifikasi potensi kerawanan, kerentanan, dan risiko bencana kawasan perencanaan sebagai hal dasar yang perlu diketahui. Selengkapnya sobat planner bisa membaca artikel hubungan kerawanan, kerentanan, dan risiko bencana.

Baca juga artikel Jendela Kota tentang mengenal lebih dekat dengan Resilient City. untuk mengetahui lebih lanjut. Selalu kunjungi Jendela Kota untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai tata ruang dan sistem informasi geografis. Jangan lupa like dan follow instagram kami di @jendelakota

Semoga bermanfaat.


Referensi : 

https://www.researchgate.net/publication/278001637_Model_Sebaran_Penurunan_Tanah_di_Wilayah_Pesisir_Semarang

https://www.researchgate.net/publication/312067418_Memadukan_Strategi_Mewujudkan_Ketahanan_Sebuah_Pembelajaran_dari_Pengembangan_Strategi_Ketahanan_Kota_di_Semarang

https://semarangkota.go.id/p/82/proyek_tanggul_laut_sekaligus_tol_siap_dimulai



Demikianlah Artikel Menelisik Kesiapan Kota Semarang Sebagai Kota Tangguh

Sekianlah artikel Menelisik Kesiapan Kota Semarang Sebagai Kota Tangguh kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Menelisik Kesiapan Kota Semarang Sebagai Kota Tangguh dengan alamat link https://re-plye2021-1.blogspot.com/2020/10/menelisik-kesiapan-kota-semarang.html

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter